Jakarta: PT Pertamina (Persero) tengah mengkaji opsi baru untuk memindahkan lokasi pembangunan kilang minyak baru atau Grass Root Refinary (GRR) dari Balongan di Kalimantan Timur ke Kuala Tanjung di Sumatera Utara. Pertimbangan memindahkan lokasi pembangunan yakni produksi yang dihasilkan dari pengolahan di kilang anyar tersebut nantinya akan dieskpor.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan keberadaan pelabuhan menjadi penting dan nantinya lokasi pembangunan kilang baru tersebut dekat dengan Pelabuhan Muara Tanjung yang dioperasikan oleh PT Pelindo I.
“Jadi ada kemungkinan salah satu opsi yang sedang dikaji adalah yang Bontang kita pindahkan ke Kuala Tanjung,” kata Nicke, kepada Medcom.id, Selasa, 25 Februari 2020.
Namun demikian, terkait pemindahan lokasi tersebut tentunya harus ada penugasan dari pemerintah terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lebih lanjut, Nicke mengatakan, opsi pemindahan lokasi tidak ada kaitannya dengan putusnya komitmen kerja sama pembangunan kilang tersebut dengan Overseas Oil dan Gas (OOG).
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajudin Noor mengatakan, pihaknya akan tetap mengerakkan pembangunan kilang tersebut meskipun nantinya belum mendapatkan mitra. Pencarian mitra baru bisa dilakukan secara paralel dengan pembangunannya.
“Kita jalan terus melihat kemungkinan siapapun untuk kilang-kilang kita,” ujar Tajudin, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
Sebelumnya, PT Pertamina dan OOG sudah menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang. Komitmen yang dilakukan Desember 2018, ini ditandai dalam suatu perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.
Namun demikian, terkait pemindahan lokasi tersebut tentunya harus ada penugasan dari pemerintah terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lebih lanjut, Nicke mengatakan, opsi pemindahan lokasi tidak ada kaitannya dengan putusnya komitmen kerja sama pembangunan kilang tersebut dengan Overseas Oil dan Gas (OOG).
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajudin Noor mengatakan, pihaknya akan tetap mengerakkan pembangunan kilang tersebut meskipun nantinya belum mendapatkan mitra. Pencarian mitra baru bisa dilakukan secara paralel dengan pembangunannya.
“Kita jalan terus melihat kemungkinan siapapun untuk kilang-kilang kita,” ujar Tajudin, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
Sebelumnya, PT Pertamina dan OOG sudah menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang. Komitmen yang dilakukan Desember 2018, ini ditandai dalam suatu perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.
Sumber :
medcom.id – Pertamina Kaji Pindahkan Pembangunan Kilang Bontang ke Kuala Tanjung