Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I telah meneken penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Term Sheet Kerja Sama Proyek Pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate bersama dengan Port of Rotterdam dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co., Ltd. (Zhejiang).
Direktur Utama Pelindo I Prasetyo menjelaskan penandatanganan MoU dan Term Sheet kerja sama ini akan mengakselerasi pengembangan Kuala Tanjung PIE dan juga akan mewujudkan Kuala Tanjung PIE sebagai The Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub.
Menurutnya, dengan dukungan dari Port of Rotterdam dan Zhejiang Seaport Group yang memiliki jaringan logistik global, lokasi Kuala Tanjung PIE yang strategis, didukung dengan hinterland yang potensial, serta dukungan penuh dari pemerintah, Pelindo 1 yakin akan menjadikan Kuala Tanjung PIE sebagai The Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub.
“Kami juga yakin bahwa Kuala Tanjung PIE akan menjadi salah satu pintu gerbang perekonomian yang baru di Asean serta menjadi simpul penting dalam perdagangan dan jaringan logistik global yang menghubungkan Eropa dan Asia,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (8/5/2021).
Dia menjelaskan Pelindo I bersama dengan Port of Rotterdam, dan Zhejiang Seaport Group akan bekerja sama dalam optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) yang dioperasikan oleh anak usaha Pelindo 1, PT Prima Multi Terminal (PMT). Port of Rotterdam, dan Zhejiang Seaport Group akan menjadi bagian pemegang saham di PMT, bersama Pelindo 1, PT Waskita Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk. Dalam kerja sama ini juga akan dilaksanakan pelayaran kapal-kapal direct call dari Ningbo Zhoushan Port ke Pelabuhan Kuala Tanjung.
Pada sektor Kawasan Industri, Port of Rotterdam, dan Zhejiang Seaport Group ini akan bekerjasama dengan anak perusahaan Pelindo 1 PT Prima Pengembangan Kawasan dalam mengembangkan Kawasan industri di Kuala Tanjung seluas 200 Ha pada tahap pertama yang disediakan untuk industri-industri dari China.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan term sheet kerja sama antara Pelindo 1, Port of Rotterdam dan Zhejiang Seaport Group yang meliputi Term Sheet Conditional Share Subscription Agreement (CSSA), Term Sheet Shareholder Agreement (SHA), Term Sheet Industrial Estate Co-Development (IECD).
Pengembangan Kuala Tanjung PIE Kuala Tanjung yang berada di jalur utama Selat Malaka dilintasi oleh sebesar 25 persen komoditas perdagangan dunia dan didukung hinterland yang kuat di 10 provinsi di Pulau Sumatera, menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE semakin strategis dan berpotensi sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global. Kuala Tanjung juga terintegrasi dan terhubung langsung dengan Kawasan Industri Sei Mangkei dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Selain itu, Kuala Tanjung akan menerapkan konsep smart port and smart industrial area. Hal tersebut didukung dengan penerapan teknologi informasi yang mumpuni di kawasan tersebut sehingga nantinya akan menjadi sebuah kawasan industri modern berskala Internasional.
KTMT yang menjadi bagian dari Kuala Tanjung PIE yang telah dioperasikan sejak 2019 diproyeksikan sebagai The Next Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub. Dengan memiliki kedalaman kolam pelabuhan -17 mLWS mampu mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT serta berbagai jenis muatan dari peti kemas, curah cair, hingga general cargo.