Kawasan Industri Kuala Tanjung merupakan bagian dari Pengembangan Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung. Saat ini sudah ada beberapa industri yang berada di kawasan antara lain industri pengolahan aluminium (PT Inalum), pengolahan minyak goreng sania (PT. Multimas Nabati Asahan), dan pengolahan minyak kelapa sawit (PT. Domba Mas, PT. Dairi Prima, dan PT. AAA).
Produk dan Layanan
Konsultan Bidang Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Kawasan Industri
Jasa Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Industri
Jasa Penyewaan dan Pengelolaan Kawasan Industri
Jasa Pengolahan Limbah
Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Bersih
Penyediaan Pembangkit & Instalasi Listrik, Instalasi Telepon, dan Sarana Lainnya yang Diperlukan Dalam Menunjang Pengelolaan Kawasan Industri
Kegiatan logistik
Target Segmen dan Nilai Tambahan
Aluminium murni dapat digunakan langsung untuk berbagai industri
Inalum adalah produsen utama bahan baku aluminium yaitu Ingot
Arus perdagangan akan meningkat karena pembangunan, yang mengarah ke PDB yang lebih tinggi
Produk akhir yang digunakan oleh berbagai industri seperti pupuk, minyak, kertas dan produk kayu
Lebih dari 150 produk yang dihasilkan dari kelapa sawit akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian
Daya tarik tinggi karena hilirisasi yang kurang berkembang dan permintaan yang tinggi baik dari global dan Indonesia terutama industri karet
Produk karet sangat digunakan dalam berbagai jenis industri
Fasilitas aluminium yang ada di wilayah tersebut
Tingginya permintaan produk besi dan baja
Akses ke bahan baku dari Kalimantan atau impor terdekat
Permintaan semen Indonesia diperkirakan akan sangat meningkat rata-rata hingga 10%
Siklus pasar di industri semen seperti Amerika & Eropa memacu penjualan lebih lanjut
Integrasi tinggi dengan berbagai industri seperti karet, plastik, tekstil, kimia, aluminium dan baja besi
Proses padat karya; peluang kerja yang tinggi
Akses dan pasokan besar ke peternakan, perkebunan, dan perikanan
Terbatasnya industri hilir Makanan & Minuman di provinsi dan Sumatra namun pertumbuhan permintaan yang tinggi, akan menciptakan jumlah pasar yang cukup besar
Pabrik ban terdaftar sebagai salah satu industri padat karya
Integrasi tinggi dengan industri karet alam, sintetis, kimia, plastik, dan daur ulang
Salah satu industri padat karya Indonesia mencapai 4,2% dari total pekerja manufaktur
Industri alas kaki memberi dampak signifikan bagi ekspor Indonesia